Lupa
Terima kasih Tuhan telah memperkenalkan aku dengan mereka, yang mungkin Kau jadikan perantara atas pesan yang hendak Kau sampaikan bahwa dunia ini luas. Tak sebatas pandangan manusia yang sedang jatuh cinta dan buta terhadap yang tak dicintainya. Tak selebar jalan raya yang selalu dijadikan parkir truk bongkar muat. Tak hanya seterang lampu yang menjadi teman pendaki di dinginnya malam.
Dalam satu malam ku rebahkan tubuhku berhadapan dengan langit. Gelap membuat bintang terlihat sinarnya, berebut menyapa agar tak lepas dari hitungan jari telunjukku yang berdiri seperti memainkan kalkulator. Susah payah dan terus lupa ku ulangi hitungan itu tapi tetap lupa saat angka sudah mencapai puluhan, dan aku pun lupa aku lah manusia yang memiliki segudang lupa. Dan kini aku menyerah karena lelah dan lupa.
Banyaknya bintang yang hitungannya selalu lupa menyamai banyaknya ilmu yang di dapat dan selalu lupa...
TERIMA KASIH UNTUK MEREKA YANG SELALU MENGINGATKANKU DARI KELUPAAN SEBAGAI MANUSIA YANG MEMILIKI SEGUDANG LUPA...
0 Response to "Lupa"
Posting Komentar